SKENARIO AKHIR ZAMAN YANG HARUS KITA KETAHUI
Tahukah
Anda bahwa Hari Tuhan berkaitan erat dengan Hari Raya umat Israel? 3
dari 7 hari Raya itu telah digenapi, dan 3 lainnya menunggu digenapi!
Menariknya, 3 Hari Raya yang belum digenapi tersebut, akan digenapi
dalam beberapa waktu ke depan sesuai dengan penanggalan umat Israel
sendiri.
Di Perjanjian Baru, Rasul Paulus menegaskan bahwa segala peraturan mengenai hari-hari raya sesungguhnya merupakan bayangan atau nubuat dari apa yang harus terjadi di masa mendatang, yang menubuatkan peristiwa-peristiwa berkaitan dengan Kristus di zaman akhir.
“Karena
itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan
minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat; semuanya
ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah
Kristus.” (Kol 2:16-17)
KALENDER TUHAN
Berita kedatangan Tuhan Yesus bukanlah hal baru bagi kita umat nasrani. Telah banyak aliran gereja yang “memastikan”
tahun kedatangan Yesus Kristus, sebut saja aliran Methodis, sekte saksi
Yehuvah, dan masih banyak lagi. Prediksi mereka salah total. Bahkan di
tahun 2012 yang lalu, semua masyarakat hampir-hampir percaya mengenai
kiamat berdasarkan penanggalan Suku Maya. Kesalahan banyak orang ialah
mereka memastikan waktu kedatangan Yesus Kristus (Isa Almasih)
berdasarkan kalender Gregorian, kalender yang kita pakai saat ini.
Nyatanya, Tuhan sendiri memiliki kalender yang tidak sama dengan
kalender yang kita gunakan saat ini. Kalender itu tersirat di dalam
firman ini :
Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan MASA-MASA YANG TETAP dan HARI-HARI DAN TAHUN-TAHUN, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang (Kejadian 1:14-16).
Dalam bahasa aslinya, kata masa-masa yang tetap berasal dari kata “mow`ed (mo-ade’)” yang bisa berarti:appointed (sign, time), (place of, solemn) assembly, congregation, (set, solemn) FEAST, (appointed, due) season, solemn(-ity),synogogue, (set) time (appointed). Lembaga Alkitab Indonesia menggunakan kata appointed (sign, time), tetapi bisa juga (set, solemn) “FEAST”, yang berarti Hari Raya yang tetap.
Kalender Tuhan ternyata didasarkan pada peredaran Matahari (Solar) dan peredaran Bulan (Lunar). Sistem ini lebih dikenal dengan sistem penanggalan LUNISOLAR. Sebenarnya ada beberapa suku bangsa yang menghitung kalender mereka dengan sistem ini. Tetapi tidak ada satupun di antara suku bangsa itu yang melakukannya seketat bangsa Yahudi. Menariknya, agenda Tuhan yang Ia rencanakan dalam Kalendernya, tersirat dalam hari-hari raya bangsa Yahudi.
Berikut adalah 6 hari Raya bangsa Israel
HARI RAYA MUSIM HUJAN
- Hari raya Paskah atau Pesack
- Roti Tak Beragi atau Unleavened Bread
- Hari raya Buah Sulung atau First Fruit
- Hari raya Pentakosta atau Savuot
HARI RAYA MUSIM PANAS
- Hari raya Serunai atau Rosh Hashanah
- Hari raya Perdamaian atau Yom Kippur
- Hari raya Pondok Daun atau Sukkot
“Inilah
hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang
harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.” (Ima
23:4).
TIAP HARI RAYA MEMPUNYAI ARTI PROFETIK/NUBUATAN
3 Hari Raya Musim Hujan telah digenapi
1. Hari raya Paskah atau Pesack (Pada tanggal 14 bulan 1/Nissan)
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja, ada Paskah bagi TUHAN ~Imamat 23:5
Hari Raya Paskah
merupakan Hari Raya yang diadakan untuk memperingati saat Tuhan membunuh
semua anak Sulung di Mesir, dimana saat itu Tuhan menyelamatkan Bangsa
Israel dari tulah itu, karena darah anak domba yang dibubuhkan pada
kedua tiang pintu rumah. Saat itu Tuhan berfirman : Kamu harus
merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus
merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya. ~Kel 12:14
PENGGENAPAN : Hari raya Paskah ternyata digenapi oleh Tuhan Yesus yang mati pada hari Paskah sebagai Domba Allah yang dikorbankan bagi penebusan setiap umat manusia (Yoh 19:14-16)
2. Roti Tak Beragi (Unleavened Bread) – setiap tanggal 15 bulan Nisan
Dan
pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi
bagi TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi
~(Imamat 23:6).
PENGGENAPAN : Perayaan ini telah digenapi saat Tuhan Yesus dikuburkan.
3. Hari raya Buah Sulung atau First Fruit
“Berbicaralah kepada
orang Israel dan katakan kepada mereka: Apabila kamu sampai ke negeri
yang akan Kuberikan kepadamu, dan kamu menuai hasilnya, maka kamu harus
membawa seberkas HASIL PERTAMA dari penuaianmu kepada imam,dan imam itu
haruslah mengunjukkan berkas itu di hadapan TUHAN, supaya TUHAN berkenan
akan kamu. Imam harus mengunjukkannya pada hari sesudah sabat itu
(Imamat 23:10-11). (Pada tanggal 17 bulan 1/Nissan)
PENGGENAPAN : Hari raya Buah Sulung juga digenapi oleh Tuhan Yesus dengan kebangkitan-Nya sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
Tetapi
yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang
mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. ~1
Korintus 15:20
4. Hari raya Pentakosta atau Savuot
Kemudian kamu harus
menghitung, mulai dari hari sesudah sabat itu, yaitu waktu kamu membawa
berkas persembahan unjukan, harus ada genap tujuh minggu;sampai pada
hari sesudah sabat yang ketujuh kamu harus hitung lima puluh hari; lalu
kamu harus mempersembahkan korban sajian yang baru kepada TUHAN(Pada
tanggal 6 bulan 3/Shivan).
Hari raya Pentakosta,
selain untuk memperingati hari panen raya, juga dilakukan untuk
memperingati turunnya 10 Perintah Allah yang pertama di gunung Sinai.
PENGGENAPAN : Di Pentakosta pertama Firman Allah dituliskan oleh jari Allah pada kedua loh batu. Dan TUHAN memberikan kepada Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah (Kel 31:18). Sedangkan di Pentakosta kedua Firman Allah ditulis oleh Roh Kudus kedalam hati manusia.
Semuanya
itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu;
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam
nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan
mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu (Yoh 14:
25-26).
3 Hari Raya lainnya dijelaskan oleh Abram Thio dalam bukunya yang berjudul “Secret Revelation book-1” sebagai berikut:
1. Hari Raya Serunai atau Rosh Hashanah :
“Katakanlah
kepada orang Israel, begini: Dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal
satu bulan itu, kamu harus mengadakan hari perhentian penuh yang
diperingati dengan meniup serunai, yakni hari pertemuan kudus. ~ Imamat
23:24:
Hari raya Serunai (Nafiri) atau hari raya Teruah (Days of Trumpets) atau secara sekular dikenal sebagai hari raya Rosh HaShanah (Tahun Baru Yahudi).
Hari raya Peniupan
Serunai merupakan hari pertama dari sepuluh hari yang disebut Yamim
Noraim (sepuluh hari pertobatan) sampai hari raya Pendamaian (Yom
Kippur/ 10 Tishri). Rosh Hashanah merupakan bagian dari 40 hari
“Teshuvah” (hari-hari berbalik) yaitu berupa 30 hari persiapan yang
dimulai pada tanggal 1 bulan 6 (Elul) selama 1 bulan penuh dan 10 hari
Yamim Noraim untuk mengenang peristiwa ketika Musa naik untuk kedua
kalinya untuk menerima Sepuluh Perintah Allah.
Selama 40 hari mereka meniup serunai untuk memperingatkan diri mereka agar setia dan tidak lagi menyembah berhala (lembu emas buatan Harun). Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: “Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!” (Kel 32:4).
Hari raya Serunai mengandung nubuat bahwa pada akhir zaman bangsa Israel akan kembali dihadapkan dengan pilihan penyembahan berhala, yaitu pada masa aniaya atau kesesakan besar (Great Tribulation).
Antikristus akan mendirikan berhala kekejian di Yerusalem dan memaksa orang-orang di Yudea untuk menyembah patung “orang suci” itu, mereka yang menolak untuk menyembah patung berhala itu akan dianiaya bahkan dibunuh.
2. Hari raya Pendamaian atau hari raya Yom Kippur (Pada tanggal 10 bulan 7/Tishri).
Hari raya Pendamaian
atau hari raya Yom Kippur adalah hari raya bangsa Israel yang paling
suci dan khusuk diperingati. Hari raya ini jatuh pada hari kesepuluh
dari hari raya Serunai dan merupakan puncak dari ‘sepuluh hari
pertobatan’ atau “Yamim Noraim”.
“Akan tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban apiapian kepada TUHAN.Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.Karena setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu” ~Imamat 23:27-32
Hari raya Pendamaian adalah hari terakhir untuk memperoleh pengampunan Tuhan, pada hari itu orang Israel diperintahkan untuk berpuasa dan merendahkan diri di hadapan Tuhan. Bangsa Israel memperingati hari raya ini selama 25 jam lebih, yaitu sejak beberapa menit menjelang tanggal 9 Tishri sampai 10 Tishri petang. Hari raya Pendamaian merupakan kesempatan terakhir yang menentukan setiap tahunnya, untuk menunjukkan “Teshuvah” apakah seseorang mendapat berkat atau kutuk pada tahun berikutnya. Pada hari raya inilah dahulu imam besar sekali setahun diijinkan masuk ke ruang maha kudus untuk mempersembahkan korban untuk pengampunan dosa bagi bangsa Israel.
Orang-orang Israel percaya bahwa setiap tahun pada hari raya Serunai, Tuhan akan membuka “Sefer HaChayim” (Kitab Kehidupan) dan mencatat atau menghapus nama orang-orang menurut perbuatan dan pertobatannya. Mereka percaya bahwa selama sepuluh hari pertobatan (Yamim Noraim)masih tersedia kesempatan untuk membuat nama mereka tercatat di Kitab Kehidupan. Namun pada waktu hari raya Pendamaian (Yom Kippur) selesai, yaitu menjelang petang hari, maka Kitab Kehidupan akan ditutup, dan apa yang telah ditetapkan dalam Kitab Kehidupan itu akan menentukan nasib seseorang pada tahun berikutnya.
Hari raya Pendamaian mengandung nubuat berkaitan dengan peristiwa puncak tribulasi yang disebut waktu kesesakan yang besar:
“Pada waktu itu juga akan muncul Mikhael, pemimpin besar itu, yang akan mendampingi anak-anak bangsamu; dan akan ada suatu waktu kesesakan yang besar, seperti yang belum pernah terjadi sejak ada bangsa-bangsa sampai pada waktu itu. Tetapi pada waktu itu bangsamu akan terluput, yakni barangsiapa yang didapati namanya tertulis dalam Kitab itu ~Dan 12:1
3. Hari Raya Pondok Daun
Pada tanggal Lima Belas bulan Tishri ditetapkan TUHAN sebagai Hari Raya Pondok Daun (Sukkot). Berbeda dengan dua hari raya yang mendahuluinya yang harus diperingati dengan prihatin dan khusuk, hari raya ini harus diperingati dengan penuh suka cita dan kegembiraan.
Hari Raya Pondok Daun juga dikenal dengan sebutan lain, yaitu Hari Raya Pengumpulan Hasil/Penuaian Akhir (Chag Ha-Asif / The Feast of Ingathering). Orang-orang Israel biasa merayakan Sukkot ini sambil mengumpulkan hasil panen raya sampai malam hari, karena pada hari itu bulan akan mencapai purnama penuh (Tanggal 15 Tishri).
“…demikian juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.” (Kel. 23:16b)
Pada Hari Raya Pondok Daun ini, orang-orang Israel diperintahkan ‘tinggal’ di pondok-pondok ranting dan dedaunan. Perhatikanlah bahwa hal ini sangat spesifik menyangkut ‘tempat tinggal’, ini membawa kita mengingat janji Kedatangan Tuhan Yesus kembali untuk menjemput kita adalah mengenai suatu tempat tinggal di Rumah Bapa yang akan Dia sediakan bagi kita orang percaya.
“Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku
mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat
bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan
tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku,
supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada.” (Yohanes 14:2-3)
Hari Raya Pondok Daun juga dikenal dengan sebutan lain, yaitu Hari Raya Pengumpulan Hasil/Penuaian Akhir (Chag Ha-Asif / The Feast of Ingathering). Orang-orang Israel biasa merayakan Sukkot ini sambil mengumpulkan hasil panen raya sampai malam hari, karena pada hari itu bulan akan mencapai purnama penuh (Tanggal 15 Tishri).
“…demikian
juga hari raya pengumpulan hasil pada akhir tahun, apabila engkau
mengumpulkan hasil usahamu dari ladang.” (Kel. 23:16b)
Dengan demikian, hari raya Pondok daun mengandung nubuat berkaitan dengan Hari Kedatangan Tuhan kembali atau “Pengangkatan” orang percaya. Peristiwa “Pengangkatan” (Caught up) sering disebut juga sebagai peristiwa Pengumpulan (Gathering) yang dinubuatkan dengan Hari Raya Pengumpulan Hasil atau Hari Raya Pondok Daun ini.
Lalu, kapan 3 Hari Raya ini digenapi? Berikut adalah penanggalan umat Yahudi:
Tiga hari raya ini ditetapkan dalam bulan yang sama yaitu pada bulan Tishri, bulan ke tujuh kalender Yahudi.
- Hari raya Serunai atau Rosh Hashanah : 4 April 2015
- Hari raya Perdamaian atau Yom Kippur : 13 September 2015
- Hari raya Pondok Daun atau Sukkot : 28 September 2015
Menariknya 3 hari raya ini, akan bertepatan dengan tanda-tanda langit seperti Blood Moon dan Gerhana Matahari.
Kesimpulan
Tulisan ini bukan dibuat untuk memastikan tanggal pengangkatan, tetapi justru menjadi “sirene”
bahwa kedatanganNya sudah benar-benar di depan mata. Kita sebagai
mempelaiNya harus benar-banar siap. Pertanyaan yang muncul adalah,
apakah benar peristiwa RAPTURE yang kita nantikan tersebut akan terjadi
di tanggal-tanggal yang Tuhan tetapkan itu? Kesimpulan admin
ini bersifat subjektif dan tidak mengikat, jadi bisa saja salah.
Berkaitan dengan itu, anda tidak dipaksakan untuk percaya. Sekali lagi, belum tentu benar, tetapi anda bisa pertimbangkan dengan bijaksana.
MENGENAI TANGGAL YANG PASTI
Sebelumnya pernah di posting mengenai ayat ini:
Tetapi tentang HARI (HEMERA) dan saat (HORA=JAM) itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, HANYA (EI ME=IF NOT) Bapa sendiri. ~Mat. 24:36
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan HARI (HEMERA) maupun akan SAATNYA (HORA=JAM). ~Mat.25:13
Sehingga jika disusun dalam terjemahan yang lebih tepat, maka akan berbunyi demikian,
Tetapi tentang HARI dan JAM itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, JIKA BUKAN Bapa sendiri. ~Mat. 24:36
Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan HARI maupun akan JAMnya. ~Mat.25:13
Jadi, kedatangan Tuhan Yesus menjemput gerejaNya bukanlah sesuatu yang rahasia (silahkan cari postingan mengenai topik ini di Fan Page Catatan Akhir Zaman). Yang benar-benar kita tidak akan pernah tahu hanyalah hari dan jam, mengenai bulan dan tahun tetap bisa dihitung dengan bijaksana.
Bukti : Sebenarnya yang orang-orang Yahudi hitung secara mendetail itu, bukanlah bulan dan tahun hari raya mereka, tetapi hari dan jamnya. Hal ini terjadi karena bangsa Yahudi memang menghitung tahun baru mereka berdasarkan peredaran Matahari dan bulan. Bahkan boleh dikatakan yang mereka fokuskan hanyalah hitungan detik, terjadi di tanggal berapa hari raya mereka itu.
Bagi para rabbi yahudi,
kalimat dalam ayat diatas merupakan idiom yang mengacu pada hari dan
saat (menit dan detik) pergantian tahun. Almanak Ibrani memakai
penghitungan gerak matahari dan bulan (Kejadian 1:14-19). Dari zaman
dahulu hingga saat ini, tidak ada seorangpun yang dapat menilai dengan
tepat dan akurat kapan pergantian tahun terjadi, kecuali para rabbi
besar yang mampu menilai hingga kisaran menit tertentu. Penentuan
tanggal 1 Tishrei yang sekarang ini digunakan BUKAN
dengan melihat pergerakan bulan secara manual, melainkan dari
penghitungan otomatis yang dimulai sejak tanggal 1 Nisan (sekitar bulan
Maret atau April tiap tahunnya).
Berkaitan dengan itu,
admin merasa bahwa memang yang kita tidak akan pernah tahu adalah
mengenai hari dan jam terjadinya peristiwa tersebut.
Apakah Rapture akan terjadi di hari Raya Pondok Daun tahun 2015 ini?
Admin akan berusaha menjawab hal ini
dengan mengupas nubuat Rapture oleh Yesus sendiri dalam 3 Injil, dan
didukung oleh beberapa Nubuatan serta perhitungan zaman.
Skenario Rapture oleh Tuhan Yesus
Tetapi
pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan
bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit,
dan kuasa-kuasa langit akan goncang. Pada waktu itu orang akan melihat
Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.Dan
pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan
akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi,
dari ujung bumi sampai ke ujung langit. ~Markus 13:24-27 (ayat yang sama
bisa anda jumpai dalam Matius 24:29-31 dan Lukas 21:25-28)
Perhatikan urutan peristiwa dari ketiga Injil tersebut sebagai berikut:
- Sesudah siksaan, terjadi Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan.
- Bintang-bintang akan berjatuhan
- Kuasa-kuasa langit akan goncang
- Setelah itu, Tuhan Yesus datang menjemput kita (Rapture)
Perhitungan Tahun kejadiannya sebagai berikut:
Pastor Mark Blitz yang meneliti fenomena Blood Moon (tetrad) mengungkapkan bahwa tidak akan ditemukan lagi fenomena bulan darah tersebut sampai tahun 2100.
Jika memang Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan yang Yesus maksud ada di
tahun 2014-2015 ini, itu artinya kita sedang dalam masa 3,5 tahun
pertama. (3,5 tahun adalah 1260 hari. Jadi jika Rapture terjadi di
Hari Raya pondok daun umat Yahudi 28 September 2015, maka awal 3,5 tahun
pertama ialah 16 April 2012)
Perhatikan baik-baik point nomor 2, yang mana Yesus menskenariokan setelah Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan, bintang-bintang akan berjatuhan. Menurut data Nasa, memang akan ada BENDA LANGIT
yang akan jatuh, tetapi bukan di tahun 2015 ini, tetapi di tahun
2016-2017 nanti. Jatuhnya bintang-bintang ini disebabkan oleh
melintasnya Planet 7X di periode 2016-2017 (meteor shower).
Alkitab sebenarnya tidak pernah
memastikan bahwa peristiwa rapture itu harus bertepatan dengan Gerhana
Matahari dan Gerhana Bulan. Yesus memberikan petunjuk bahwa peristiwa
Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan mendahului Rapture, bukan bertepatan! Jadi bisa saja Rapture terjadi pada Rosh Hashanah tahun 2017 atau 2018.
Kalkulasi yang benar
Jika anda aktif membaca beberapa artikel
di dunia maya, terdapat perbedaan mengenai kapan persis jatuhnya tahun
Yobel kali ini. Sekedar informasi, tahun Yobel kali ini adalah tahun
Yobel ke 70 (tahun Yobel besar) sekaligus menggenapi nubuatan kalender
Daniel. Berarti, bisa dipastikan ini adalah Yobel terakhir.
Lantas, kapan jatuhnya tahun Yobel tersebut? Beberapa pakar Alkitab
memberikan perhitungan yang berbeda, sebut saja Larry Wilson, Steve
Fletcher, Rabbi Jonathan Chan, dll. Ada yang memastikan bahwa tahun
Yobel akan jatuh pada periode 2014-2015, 2015-2016, dan 2016-2017.
Untuk memudahkan kita mengerti mengenai
kapan persisnya Tahun Yobel ini berlangsung, mari kita cermati petunjuk
Alkitab. Dalam Alkitab, bangsa Israel harus memperingati hari sabat,
tahun sabat adalah tahun ke-7, Tahun Shemitah, dan tahun Yobel
(Jubilee). Hari sabat adalah hari ke-7, tahun sabat adalah tahun ke 7,
tahun Shemitah adalah tahun 49, dari perhitungan 7 kali 7 tahun sabat,
dan Yobel adalah tahun pembebasan, yang dirayakan tepat setelah tahun
Shemitah berakhir.
Untuk mengetahui kapan tahun Yobel jatuh
di abad ini, kita bisa menghitungnya dari tahun Shemitah. Tahun Shemitah
adalah tahun yang genap jika dibagi 7. Berikut adalah contohnya:
- Tahun 2013 : Ayin Gimel (5773:7= 824,7) = bukan tahun Shemitah karena ada sisa
- Tahun 2014 : Ayin Dalet (5774:7= 824,8) = bukan tahun Shemitah karena ada sisa
- Tahun 2015 : Ayin Hey (5775:7= 825) = Tahun Shemitah karena hasilnya genap
Jika tahun 2015 ini adalah tahun Shemitah, maka persis dipergantian tahun baru Yahudi di bulan September nanti, kita sudah memasuki periode Yobel Terakhir.
Mari kita melihat dalam kitab Daniel
9:24. Disana tertulis mengenai waktu yang diperlukan oleh bangsa Israel
untuk melakukan pemulihan , yakni 70×7 masa. Masa-masa tersebut tersusun
sebagai berikut:
- 62×7 masa untuk memulihkan Israel
- 7×7 masa untuk membangun dan mendirikan kembali tembok dan negara Israel
- 1×7 masa yang terdiri dari 2 bagian, yaitu 3,5 masa tribulasi, dan 3,5 masa kesukaran besar (antikris menyatakan diri)
Berdasarkan
sejarah, masa 62×7 dimulai saat pembangunan tembok Yerusalem sampai
Yesus mati di kayu salib. Demikian juga dengan masa 7×7 masa yang sudah
lewat. Sedangkan masa 1 terakhir sedang berlangsung saat ini.
Ada tafsiran mengatakan bahwa jika Yobel
terjadi di 2015, berarti Rapture terjadi di tahun 2018, dengan
perhitungan menambahkan 3,5 tahun dari 1×7 masa tersebut.
Saudara-saudara, admin mohon kebijaksaannya untuk lebih memahami ini
semua dari sisi mana yang paling mendekati, bukan mana tafsiran yang benar dan mana tafsiran yang salah. Semuanya memiliki tujuan yang sama, agar kita gerejaNya siap menyambut Tuhan dan Raja kita.
Kalkulasi Rabbi Ben Samuel
Sebelum meninggal tahun di tahun 1217, Ia meramalkan bahwa kerajaan Turki (Ottoman) kelak akan menguasai kota suci Jerusalem selama 8 tahun Yobel. Ia kemudian menerbitkan hasil penyelidikan Alkitabiahnya, yang dikenal sebagai Gematria bersama dengan perhitungan ilmu falak.
Ia mengatakan demikian:
“Bilamana kaum Ottoman menguasai
Yerusalem, mereka akan memerintah di Yerusalem selama delapan Yobel (8
Yobel). Setelah itu Yerusalem akan kembali menjadi “wilayah tak bertuan”
selama satu Yobel (Yobel ke-9), lalu pada Yobel berikutnya (Yobel
ke-10), Yerusalem akan kembali dimiliki oleh bangsa Yahudi dan ini akan
menunjukkan awal akhir zaman yang menunjukkan zaman Mesianik.”
(Nubuatan ini pernah dimuat dalam majalah Israel Today, November 2012)
*Catatan : 1 Yobel = 50 Tahun
Fakta sejarah 8 Yobel pertama: Tahun 1517, Turki dibawah komando Ottoman menguasai Yerusalem. Ottoman berkuasa selama 400 tahun, tepat seperti nubuatan Rabi Ben Samuel (8×50=400 tahun). Tepat tahun 1917, Turki berhasil ditaklukkan oleh pasukan militer Inggris di bawah komando Jenderal Edmund Allenby, tepatnya 17 Desember 1917. Dan pada akhirnya Turki benar-benar menyerah pada tanggal 30 Oktober 1918.
Nubuat selanjutnya adalah, pada Yobel ke 9, Yerusalem tidak akan dikuasai oleh siapapun.
Fakta sejarah : Setelah Turki kalah oleh
pasukan kerajaan Inggris, tanah Yerusalem adalah bagian dari Mandat
Inggris yang sesudah Perang Dunia Kedua ditangani PBB sampai tahun 1967.
Selama 50 tahun itu (1917-1967), Yerusalem dibagi dan tidak dikuasai
siapapun.
Selanjutnya, pada Yobel ke 10, Yerusalem akan berada dalam genggaman Israel.
Fakta sejarah : Menutup Yobel ke-9,
tepatnya, tanggal 17 Juni 1967, 50 tahun persis dari masa “status quo”,
yakni dari tahun 1917-1967, melalui perang 6 hari, Israel berhasil
merebut kota Yerusalem. Untuk pertama kalinya Yerusalem masuk ke dalam
pimpinan orang Yahudi, sejak dihancurkan pada tahun 70 Masehi. Inilah
yang dimaksud permulaan ZAMAN MESIANIK oleh Rabi Ben Samuel!
Jika Yobel ke-9 dimulai dari tahun 1967 dimana Yerusalem menjadi milik Israel kembali, patut di catat bahwa AKHIR dari YOBEL KE 10 berada di tahun 2017 (1967+50=2017).
Menengahi perhitungan
Rabbi Judah Ben Samuel mengatakan bahwa
akhir tahun Yobel jatuh di 2017. Saat hendak menghitung ulang, admin
menemukan selisih 3 bulan jika Yobel dimulai pada tahun 5776 nanti. Jika
tahun Shemitah 5775 berahkir di 13 September 2015, maka setelah
matahari terbenam, kita telah masuk dalam tahun Yobel, yang jatuh di
tahun 5776. Jika Yobel dimulai dari tanggal 14 Sep 2015, maka Yobel akan
berakhir pada 03 September 2016. Jadi untuk sampai ke tahun 2017, masih
terdapat selisih 3 bulan lebih. Darimana perbedaan itu? Sejauh ini
belum ada jawaban yang pas, tetapi kemungkinan besar hal itu disebabkan
dari perbedaan perhitungan, mengingat jumlah hari dalam 1 tahun kalender
kita dan kalender orang Yahudi jelas berbeda. Untuk mengenal
penanggalan bangsa Yahudi lebih dalam, silahkan klik disini.
Untuk mengetahui persisnya tahun Yobel berikut adalah kutipan yang diberikan oleh salah seorang Rabbi Yahudi :
Karena 1917 adalah
tahun deklarasi Balfour , pembebasan Yerusalem dari kekuasaan Muslim,
serta 1967 adalah tahun Yerusalem kembali ke pemerintahan Yahudi, banyak
membuat kesalahan perhitungan berikut untuk menemukan Yobel tahun depan
: 1917 + 50 = 1967 + 50 = 2017.
Cara yang tepat untuk menghitung tahun Yobel adalah sebagai berikut:
Jatuh pada 1917-1918+49 tahun = jatuh pada 1966-1967+49 tahun = jatuh pada 2015-2016
Jatuh pada 1917-1918+49 tahun = jatuh pada 1966-1967+49 tahun = jatuh pada 2015-2016
Ini satu-satunya
metode di mana Deklarasi Balfour (November 2, 1917), pembebasan
Yerusalem (Desember 11,1917), dan kembalinya kota tua Yerusalem (Juni
6,1967) bisa jatuh dalam Yobel yang benar. Salah menambahkan 50 tahun
hingga November / Desember 1917 menempatkan Yobel dimulai pada 1967,
yang berarti bahwa merebut kembali Yerusalem pada Juni 1967 terjadi
sebelum Yobel dimulai. Jika Anda kembali 50 tahun dari Juni 1967, bukan
49, maka kedua Deklarasi Balfour dan pembebasan Yerusalem terjadi
setelah Yobel berakhir, yakni 2017.
Perumpamaan tentang Pohon Ara
Dari
perumpamaan Nubuatan Rapture menurut Tuhan Yesus dalam ketiga Injil di
atas, terdapat perumpamaan lanjutan yang diangkat sendiri oleh Yesus.
Berikut adalah petikannya :
Tariklah
pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila
ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim
panas sudah dekat. Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi,
ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum
semuanya itu terjadi. ~Markus 13:28-30
Pohon ara itu adalah Israel. Kata bertunas itu adalah merdeka.
Israel merdeka di tahun 1948. Yesus berkata kepada muridNya, saat
Israel merdeka nanti, angkatan yang baru lahir saat itu, ada yang masih
hidup dan menyaksikan Hari Tuhan. (1 Generasi menurut Alkitab berusia 70
tahun, 80 tahun jika kuat). Jadi demikian, 1948+70=2018.
Bill Johnson
Tahun 2010 yang lalu, saat di Indonesia menjadi tuan rumah EMPOWERING 21, Pastor Bill Johnson mengatakan bahwa kita adalah generasi yang paling mungkin bisa menyaksikan kedatangan Tuhan Yesus. Dalam event tersebut, juga disampaikan mengenai kedatangan Tuhan Yesus tidak akan lebih dari tahun 10 tahun dari sekarang (2010+10=2020).
Sesungguhnya masih banyak peneguhan,
penglihatan, wahyu, yang disampaikan oleh hamba-hamba Tuhan yang lain.
Perhitungan ini bukan dimaksudkan untuk menyamai Tuhan dengan logika
kita.
Hari itu sudah dekat, hari TUHAN sudah dekat, hari dengan awan gelap; itu adalah saat bangsa-bangsa. ~Yeh 30:3
Berdiam dirilah di hadapan Tuhan ALLAH! Sebab hari TUHAN sudah dekat. Sungguh TUHAN telah menyediakan perjamuan korban dan telah menguduskan para undangan-Nya. ~Zef 1:7
Wahyu 3:11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu.
ReplyDeleteAmin
Delete