Posts

Showing posts from September, 2014

KISAH INSPIRASI : Profesor dan Pelaut

Image
Ada kisah mengenai pelaut tua dan seorang professor. Ini terjadi di zaman ketika orang orang masih bepergian dari satu Negara ke Negara lain menggunakan kapal laut, sebelum era penerbangan murah seperti zaman sekarang. Profesor ini hendak pergi dari Sidney ke San fransisco utk memberikan kuliah sebagai dosen tamu. Pada malam pertama di atas kapal, usai bertolak dari Sydney, Profesor barusan mendapat makan malam luar biasa menyenangkan di aula perjamuan, lalu ia pergi ke dek untuk menghirup udara segar laut. Ketika berjalan di dek, ia melihat seorang pelaut tua yg tengah bersandar di pinggiran kapal, menatap ke samudra di bawahnya. Ia memutuskan untuk bercakap cakap dgn pelaut ini, karena meski kelihatannya pekerjaan sebagai pelaut ini sederhana, namun pria ini pasti telah mengarungi samudra selama waktu yg sangat lama. Pasti ia telah mempelajari sesuatu yg berguna. Professor selalu ingin meningkatkan limpahan pengetahuannya yang ia pikir sebagai makna hidupnya. Ia menghampir

KISAH INSPIRASI : Why Me, God ???

Image
Pernahkah pada suatu waktu kita berkeluh kepada Tuhan : ‘Mengapa semua ini terjadi padaku, Tuhan?” Ada sebuah kisah hidup dari seorang yang sangat menginspirasi jutaan manusia yang membaca kisah hidupnya. Berikut ini kisahnya. Arthur Ashe, seorang petenis legendaris Wimbledon dari Amerika serikat sekarat karena penyakit AIDS yang dideritanya akibat terinfeksi darah yang terkontaminasi HIV saat menjalani sebuah operasi jantung pada tahun 1983. Dari seluruh dunia, beliau menerima surat-surat dari penggemarnya, salah satu dari surat itu menyampaikan: “Mengapa Tuhan harus memilihmu untuk sebuah penyakit yang begitu parah?” Inilah isi surat balasan Arthur Ashe kepada salah satu penggemarnya tersebut : “ Di seluruh dunia – 50 juta anak-anak sedang memulai bermain tenis, 5 juta belajar cara bermain tenis, 500.000 belajar tenis professional, 50.000 datang ke sirkuit, 5000 mencapai grand slam, 50 mencapai Wimbledon, 4 ke semi final, 2 ke final, ketika saya memegang sebu